الحَمدُ للهِ الَّذِى اَمَرَناَ بِاتِّبَاعِ اْلحَقِّ  ِفى كُلِّ اُمُرٍ أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَهَادَةً عَبْدٍ شَكُوْرِ اَللّٰهُمَّ  صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ هَذا النَّبِي الكَرِيْمِ مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِه وَصَحْبِهِ عَلىَ مَمَرِّالدُّهُوْرِ أَمَّا بَعْدُ-  فَيَا عِبَادَ اللهِ إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Para hadirin sidang jum’at yang berbahagia, Rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah menghiasi dunia ini  dengan pepohonan, tanaman dan mata air, begitu juga Allah anugrahkan kekayaan bumi serta isinya yang membuat manusia beserta makhluk lain nya bisa hidup dan saling mengasihi karena sebaik-baik manusia adalah yang saling berbagi kasih 

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏‏ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ ‏- رواه الترمذي

Rasulullah saw bersabda: “Orang – orang yang penuh kasih sayang (di muka bumi) akan diberi sayangi oleh Allah yang maha Penyayang. Kasihanilah makhluk yang di bumi, maka kalian akan dikasihani dia yang di langit. (HR. Tirmidzi )

Kemudian Allah melengkapi kesempurnaan kasih sayang-Nya dengan diciptakan langit tanpa tiang yang menjadikan manusia leluasa berexpresi maka hadirlah pesawat yang menjadikan manusia mudah bertransportasi mengelilingi dunia untuk membangun silaturahim satu dengan yang lain nya yang seharusnya  menghasilkan kekuatan bertauhid dalam rangka membesarkan Asmamu ya Allah.  Shalawat dan salam tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya yang telah memberikan contoh dan teladan bagi kehidupan ummat manusia menuju jalan cahaya.

Kemudian marilah kita tingkatkan kwalitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, sebagai upaya memperoleh kebahagiaan yang abadi dan kebaikan yang hakiki di dunia dan akhirat. Amin Yarobbal ‘alamin.

Para hadirin Rohimakumullah sidang Jumata yang berbahagia

Sejak Prof. Max Muller menyampaikan kuliahnya di wesmisnter Abbey (Inggris) di hadapan kaum missi (delegasi agamawan) bulan desember 1873 lahirlah pengertiaan umum bahwa enam agama besar di dunia dapat digolongkan kepada agama dakwah dan agama non dakwah. Untuk agama non dakwah yahudi, brahma dan zoroaster. Sedangkan agama dakwah adalah budha, kristen dan Islam. Pengertian agama dakwah menurut ajaran Islam adalah usaha menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang orang yang belum mempercayainya dianggap sebagai tugas suci untuk mengajak nya. Semangat  memperjuangkan kebenaran itulah yang tak kunjung padam dari jiwa para penganutnya sehingga kebenaran itu terwujud dalam pikiran, kata kata dan perbuatan. Semangat yang membuat mereka merasa tidak puas sampai berhasil menanamkan nilai kebenaran itu ke dalam jiwa setiap orang sehingga apa yang diyakini sebagai kebenaran diterima oleh seliuruh umat manusia. (Thomas W. Arnold, The Preching of Islam). Bagi kita umat Islam adalah semangat memperjuangkan agama Islam yang kita yakini kebenarannya telah memberikan inspirasi dan stimulan untuk menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia di manapun mereka berada.

Para hadirin Rohimakumullah sidang Jumata yang berbahagia

Jauh sebelum dialog Prof. Max Muller tersebut telah dilakukan gerak dakwah yang massive yang diproklamirkan kepada penduduk arabia pada abad ke tujuh oleh seorang Rasulullah saw yang bernama Muhammad saw di bawah panji panjinya suku suku arab yang bercerai berai di kala itu berubah menjadi satu bangsa dan dengan getaran jiwa yang baru ini dan dengan semangat daya juang laksana kekuatan gaib menggerakan pasukan militernya. Mereka maju ke tiga benua merebut kemenangan demi kemenangan, Syiria, Palestina, Mesir, Afrika Utara Dan Persia. Adalah negara negara yang peertama takluk dan sambil mendobrak ke Barat samapai spanyol dan ke timur di India. Para pengikut nabi itu pada kira kira seabad setelah wafatnya telah menjadi penguasa suatu imperium yang malah lebih besar dari pada imperium romawi pada masa puncak kejayaannya. Meskipun pada tahun tahun berikutnya imperium raksasa ini terpecah dan kekuatan politiknya menurun. Namun kemenagan spiritualitasnya tetap berlanjut tak terputus.

Ekspansi Islam yang cepat meluas tersebut tidak ketinggalan untuk tetap memperhatikan bahwa dakwah terhadap lingkungan juga mendapat porsi perhatian. Rasululla saw bersabda: 

 مَنْ أحْيَا أرْضًا مَيْتَةُ فَلَهُ فِيهَا أجْرٌ وَمَا أكَلَتْ العَافِيَةُ مِنْهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ

“Barang siapa menghidupkan tanah yang mati, maka baginya pahala. Apa yang dimakan oleh binatang darinya, maka itu baginya pahala sedekah,” ) HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dan Ahmad)

Hal tersebut di atas sejalan dengan konsep bahwa Islam adalah agama dakwah, termasuk di dalamnya berbicara tentang lingkungan yang bersih, indah dan manusiawi adalah bagian dari dakwah Islam. 

Nabi Muhammad saw tidak melulu mengajarkan ritual keagamaan. Dalam beberapa kesempatan, beliau juga mengingatkan para sahabat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Jika lingkungan rusak, maka manusia juga yang akan menanggung dampaknya. Karena bagaimana pun, manusia dan lingkungan dengan segala aspeknya yang berbeda-beda itu saling terkait dan saling membutuhkan. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an, ayat : 41-42.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ #  قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ - سورة الروم : 41-42  

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar Rum [30]:41)

Dalam ayat ini diterangkan bahwa telah terjadi al-fasad di daratan dan lautan. Al-Fasad adalah segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang dibuat Allah, yang diterjemahkan dengan "perusakan". Perusakan itu bisa berupa pencemaran alam sehingga tidak layak lagi didiami, atau bahkan penghancuran alam sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan. Di daratan, misalnya, hancurnya flora dan fauna.

Dalam kondisi kita di Indonesia yang pada umumnya masyarakat harus terus didorong untuk tertib terutama peduli sampah yang harus dibuang pada tempatnya. Jika ketertiban tersebut terjadi maka pasukan orange di DKI Jakarta misalnya yang bertugas sebagai pemebersih jalan, got dan lingkungan serta lainnya akan lebih ringan dan bahkan bisa didaya gunakan tenaganya ke tempat lain.  Diperkirakan puluhan hingga ratusan milyar rupiah setiap bulan untuk menggaji mereka. Mari bersama sama kita menjadi muslim yang tertib dengan membuang sampah pada tempatnya sehingga lingkungan kita menjadi senantiasa bersih, sehat dan indah.

Perusakan itu terjadi akibat perilaku manusia, misalnya eksploitasi alam yang berlebihan, peperangan, percobaan senjata, dan sebagainya. Perilaku itu tidak mungkin dilakukan orang yang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya karena ia tahu bahwa semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan nanti di depan Allah.

الإيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أو بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ- شُعْبَةً  -زَادَ مُسْلِمٌ  أعْلاهَا قَولُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَأدْنَاهَا إمَاطَةُ الْأذَى عَنِ الطَّرِيْقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةً مِنْ شِعَبِ الْإيمَانِ - رواه الشيخان عندَ البخارِي

“Iman itu ada 60 lebih (atau 70 sekian) cabang. Iman yang paling utama adalah [ucapan] Laa ilaaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan malu termasuk cabang dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits nabi tersebut mempertegas bahwa kondisi lingkungan, termasuk di dalamnya apa saja yang ada di sekitar kita, yang paling dekat atau ada di hadapan kita, bila tidak aman, nyaman dan mengganggu maka segera harus kita perbaiki. Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan indah apakah itu lingkungan sosial atau lingkungan alam adalah bagian dari tuntutan dakwah Islam.

Para hadirin Rahimakumullah

Islam adalah agama dakwah yang bermaksud membawa keselamatan dan kemaslahatan hidup umat manusia secara keseluruhan baik duniawi dan ukhrawi.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النار

"Ya Tuhan kami, berilah kami di dunia dan minta di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. Al-Baqarah  [2]: 201)

Namun demikian semua itu terpulang kepada mereka jua, apakah akan memilih jalan yang membawa keselamatan dan kemaslahatan hidup mereka atau memilih jalan lain.

Para hadirin Rahimakumullah

Secara etimologi kata “dakwah” berakar kata da’a - yad’u-da’watan, (دَعَا – يَدْعُو – دَعْوَةً) yang artinya ”Mengajak” Atau ”Menyeru”. Sedangkan secara istilah, dakwah adalah

اَلمَفْهُوْمُ الشَائِعُ لِلدَعْوَةِ إنَّهَا مُجَرَّدُ الوَعْظِ وَالْارشَادِ وإلقاءُ الخطيبِ وَالْمُحَاضَرَاتِ فِي المَسَاجدِ مَعَ أنَّ حقيقةَ الدَّعْوَةِ قولٌ وعمِلٌ وَسُلوكٌ ومَجلاتُها مُتَعَدِدَةٌ فِي المَدَارِسِ وَالجَامِعَاتِ وَفي الدَوَاوِينِ وَالمَكَاتبِ وَالْاَسْوَاقِ وَالمتَاجرِ بِالاضَافةِ إلَي الْمَسَاجِدِ وَالابْنِيَةِ وَالمَجَامِعِ الْاخْرَي علَي اخْتِلَافِ ألْوانِها وأغرَاضِهَا إنَّهَا بِالْاختِصَارِ دَعْوَةٌ إلي تَطْبِيْقِ الْجيلِ الْاسلْامي فِي كلِّ جَوَانبِ المُجْتمَعِ الْمُسْلِمِ عَقِيْدةً وشَرِيْعَةً وأخلاقًا – الشيخ أحمد محمد جمال

Konsep umum dakwah ialah membimbing, menyampaikan dakwah, dan ceramah di masjid di mana hakikat dakwah adalah perkataan, perbuatan, dan perilaku dengan tempat yang beragam, meliputi sekolah, kampus, kantor, pasar, dan tempat lain dengan berbagai macam tujuan di mana seorang muslim memiliki akidah, hukum dan akhlak. (Syaikh Ahmad Muhammad Jamal)

Adapun  Menurut Sheikh Ali Mahfouzh dakwah adalah:

حَثُّ النَّاسِ علَي الْخَيْرِ وَالهُدَي وَالْامْرُ بِالْمَعْرُوْفِ  وَالنَهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ لِيُفُوزُوْا بِسَعَادةِ الْعَاجِلِ وَالْاَجِلِ – الشيخ علي محفوظ

Mendorong orang untuk berbuat baik, membimbing, memerintahkan yang baik dan melarang apa yang salah, sehingga mereka bisa mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat -

Sedangkan Muhammad Khidr Husain dalam bukunya “al-Dakwah ilal Ishlah” mengatakan, dakwah adalah upaya untuk memotifasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma’ruf nahi munkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Terakhir menurut Nasrudin Latif, dakwah adalah setiap usaha aktifitas lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainya untuk beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqidah dan syariat serta akhlak Islamiyah.

Para hadirin Rahimakumullah

Jika pengertian dakwah begitu luas, tidak hanya mencakup aspek ibadah mahdlah, tapi juga memuat aspek ibadah sosial, maka kita dapat katakan bahwa lingkungan adalah juga merupakan bagian dari objek dakwah yang harus mendapat porsi yang tidak kurang besarnya dari porsi dakwah di bidang lain.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Allah berfirman

وَاْلاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَسِىَ وَاَنْبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ سَيْئٍ مَوْزُوْنٍ # وَجَعَلْنَالَكُمْ فِيْهَا مَعٰيِسَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرٰزِقِيْنَ

Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu yang menurut ukuran. Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup. Dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizeki kepadanya”.( QS. Al-Hijr  [15]: 19-20 )

Untuk itu para hadirin sekalian, perlu kiranya kita tumbuhkan kesadaran mencintai alam serta lingkungan sekitar agar alam dan lingkungan dapat memberi apa yang kita butuhkan darinya secara berkesinambungan dan pada saat yang sama tetap lestari serta terpelihara.

Bila kita bertaubat kemudian diiringi dengan amal sholeh dalam konteks ini yaitu memakmurkan dan memelihara alam, maka Insya Allah alam nan indah ini akan terjaga kelestariannya sehingga apa yang kita nikmati saat ini juga akan dinikmati oleh anak cucu kita dikemudian hari karena alam nan indah ini adalah titipan anak cucu kita bukan warisan dari nenek moyang. Oleh karena itu seyogyanya kita mewariskan mata air bukan air mata. 

باَرَكَ اللهُ  ِلى وَلَكُمْ في القرأنِ العظيم ونَفَعَنَا وَإيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَ يَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وتَابَ عَليْنَا وَعَلَيكُمْ إنَّهُ هُوَ التَّوَابُ الرَّحِيْمُ  

Khutbah 2

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ ، وَصَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ.أمَّا بَعْدُ:

فاتَّقوا اللهَ عِبَادَ اللهِ وتمسَّكُوْا بِدِيْنِكُمْ، فَهُوَ عِصْمَةُ أَمْرِكُمْ، ثُمَّ اعْلَمُوْا  أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحةِ بِقُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِرًا وَآمِرًا: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب: 56[

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَا رَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَاْلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ.اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاْءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالْجُذَاْمِ  وَكُوْرُوْنَا وَسَيِّءِ الْأَسْقَاْمِ..اللَّهُمَ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا سَخَاءً رَخَاءً وَعَاْمَةَ بِلادِ الْمُسْلِمِيْنَ. اللَّهُمَّ دَبِّرْنَا فَإِنَّا لَا نُحْسِنُ التَّدْبِيْرَ، وَالْطُفْ بِنَا فِيْمَا جَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيْرُ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ  الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَعْمَلُوْنَ.  وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَقِمِ الصَّلَاْةَ

 

 

 

Share:
admin@ecomasjid.id