Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS. Al-Baqarah [2]:60)

Tren konsumsi kemasan plastik sekali pakai terus meningkat. Salah satunya bisa dilihat dari perkembangan produksi air minum dalam kemasan yang menyumbang 40% pemakain plastik sekali pakai. Jenis lain yang umum digunakan adalah tas plastik, gelas & piring plastik, sendok dan garpu plastik, sedotan, bungkus kemasan makanan, dll. Gaya hidup seperti ini sangat berbahaya bagi lingkungan hidup.

Masjid Burj Al Bakrie (MBA) dalam 3 tahun terakhir telah menerapkan Green Ifthar yang tujuannya adalah memperkenalkan pada jamaah untuk terbiasa (i) menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai dan (ii) mengurangi sampah, dan menghindari pembuangan makanan.

Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika makan makanan, beliau menjilat jari-jarinya sebanyak tiga kali, beliau bersabda: "Jika suapan salah seorang dari kalian jatuh, maka hendaknya ia membersihkannya dari kotoran dan memakannya, dan janganlah ia membiarkannya untuk setan!" Dan beliau memerintahkan kami agar mengusap piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak seorangpun di antara kalian mengetahui dibagian manakah ia diberi berkah." (HR. Abu Daud)

Pada beberapa acara masjid, makan malam disediakan dalam kotak makan, namun cara ini menghasilkan sampah plastik yang banyak serta banyaknya makan yang tersisa.  Mulai minggu keempat Ramadhan 1439H, telah dilakukan penyediaan makan malam pada tempat makan bersekat. Cara ini diplih setelah melalui beberapa diskusi dan pertimbangan agar secara operasi mudah dilakukan baik oleh masjid mapun vendor penyedia makanan. Cara ini dapat (i) menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai, dan (ii) mengurangi  makanan terbuang dengan menyediakan nampan untuk menyisihkan makanan yang tidak sesuai jumlah maupun selera masing-masing jamaah. Makanan yang disisihkan tersebut dapat dikonsumsi jamaah lainnya.

Program green Ifthar  ini dilakukan bertahap dengan merubah secara menyeluruh rantai proses penyiapan dan penyediaan ifthar baik internal maupun eksternal masjid. Selain itu, penyiapan perangkat keras dilakukan dengan membeli peralatan makan dan minum yang bisa digunakan ulang, serta merubah dan menambah fasilitas masjid terutama untuk gudang penyimpan peralatan, tempat mencuci, tenaga kerja dll.

Green Ifthar ini dilakukan setiap Senin-Kamis dan Insya Allah cara ini dapat dikembangkan lebih jauh untuk dapat dilakukan secara penuh pada setiap ramadhan pada seluruh.

Share:
Hayu Susilo Prabowo Prabowo

Inisiator EcoMasjid dan Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI